Jumat
Sabtu
Disaat Aku Tua
Disaat aku tua, bukan lagi diriku yang dulu
Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku
Disaat aku menumpahkan kuah sayuran di bajuku, disaat aku tidak bisa mengikat tali sepatuku
Ingatlah saat-saat bagaimana aku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya
Disaat aku dengan pikunnya mengulang terus-menerus ucapan yang membosankanmu
Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku. Dimasa kecilmu, aku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah kuceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi
Disaat aku membutuhkanmu untuk memandikanku
Janganlah menyalahkanku. Ingatkah di masa kecilmu, bagaimana aku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?
Disaat aku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern
Janganlah menertawaiku. Renungkanlah bagaimana aku dengan sabarnya menjawab setiap "mengapa" yang engkau ajukan di saat itu.
Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan
Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku. Bagaikan di masa kecilmu aku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan
Disaat aku melupakan topik pembicaraan kita
Berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya. Sebenarnya, topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada di sisiku untuk mendengarkanku, aku telah bahagia
Disaat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih. Maklumilah diriku, dukunglah aku, seperti aku terhadapmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan.
Dulu aku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini, kini temanilah aku hingga akhir jalan hidupku. Berilah aku cinta kasih dan kesabaranmu, aku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur.
Didalam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu.
Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku
Disaat aku menumpahkan kuah sayuran di bajuku, disaat aku tidak bisa mengikat tali sepatuku
Ingatlah saat-saat bagaimana aku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya
Disaat aku dengan pikunnya mengulang terus-menerus ucapan yang membosankanmu
Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku. Dimasa kecilmu, aku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah kuceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi
Disaat aku membutuhkanmu untuk memandikanku
Janganlah menyalahkanku. Ingatkah di masa kecilmu, bagaimana aku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?
Disaat aku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern
Janganlah menertawaiku. Renungkanlah bagaimana aku dengan sabarnya menjawab setiap "mengapa" yang engkau ajukan di saat itu.
Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan
Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku. Bagaikan di masa kecilmu aku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan
Disaat aku melupakan topik pembicaraan kita
Berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya. Sebenarnya, topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada di sisiku untuk mendengarkanku, aku telah bahagia
Disaat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih. Maklumilah diriku, dukunglah aku, seperti aku terhadapmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan.
Dulu aku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini, kini temanilah aku hingga akhir jalan hidupku. Berilah aku cinta kasih dan kesabaranmu, aku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur.
Didalam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu.